skip to main |
skip to sidebar
puisi berdarah
akan kau temukan genangan darah di mejaku.
sebuah pena yang patah
selembar puisi yang terkulai lemah tak berdaya.
aku telah lelah kata yang kurangkai layu.
kau selalu abai bisu.
satupun tak kau baca sia-sia kuberkata-kata mungkin dengan tinta darah,
puisi yang kutulis dengan pena patah,
bisa kau pahami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar