Rabu, 24 Maret 2010

angin yang kelam

semalam angin berkelana
menjelajahi isi bumi ini
entah apa yang dia cari
tapi aku yakin dia mencarimu kekasihku

mungin dia ingin memberikanmu seuntai mawar indah
untuk kau tanam dalam relung hatimu
aku sering melihatmu terpojok dalam peraduan malam
tapi aku janji dinda aku akan selalu berada di dekatmu,,,,,,,,

sampai akhir perjalanku selesai
dinda kau sering mengisyaratkan sebuah relung hati yang dalam.............
jika hari itu datang ku ingin engkau....
bersandar di pelukanku
hingga kau hanyut dalam mimpi idahmu dinda

makssar-23-03-2010
amar dan kekasihnya (anti)

hidupku kini

malam ini kabut tipis menyelimuti perjumpaan kita dinda
dan mnemaniku duduk di bawa rembulan malam
menantika kedatanganmu
dari alam yang lain
dik bersandaralah di pundakku.......

malam ini dinda
awal mula munculnya cinta kita
menjadi panorama yang indah di kehidupan kita
dinda
bolehka aku merangkulmu
dan memebacakanmu syair indah malam ini,,,,,,,,

malam ini rembulan tersenyum
melihat kita sedang menyayikan isyarat hati yang merduh
dik tawah polosmu selau terhias di pikiranku
akankah kau tetap menemaniku...
walau angin tak lagi berhembus
dan rembulan tak lagi bercahaya

mkssr 25-3-2010
amar and anti

Selasa, 23 Maret 2010

surat cinta untukmu dinda


malam ini aku tuliskan surat cinta buatmu......
di atas kertas yang indah
dan bertintakan cinta
dinda sebelum kau baca surat ini ingat ada aku di sini yang selalu menanti

malam ini bintang sersenyum
melihat kita sedang bercinta
dia membisik telingaku dinda
agar aku selalu menjangamu

dinda bintang tak pernah redup melaihat kita
dia akan selalu bercahaya
malam ini kau gugur dalam pelukanku
berbicara dalam mimpimuh
dan terlena oleh syairku

dinda
enbun menetes perlahan ke daun yang indah
mengalir dan berkelana dalam ruas-ruasnya
dia metes perlah hingga membasahi kita
lalu kau terbangun dinda...
kau membisik telingaku dengan rayuan cintamu dinda....




makssr 23-3-2010
(amar and atnhi)
puisi ini ku tulukan saat dia menjadi kekesihku

Minggu, 21 Maret 2010

puisi berdarah

akan kau temukan genangan darah di mejaku.

sebuah pena yang patah

selembar puisi yang terkulai lemah tak berdaya.

aku telah lelah kata yang kurangkai layu.

kau selalu abai bisu.

satupun tak kau baca sia-sia kuberkata-kata mungkin dengan tinta darah,

puisi yang kutulis dengan pena patah,

bisa kau pahami


Sabtu, 20 Maret 2010

puisi anak jalanan


Senandung sendu meratap-ratap
memar tubuhnya membiru lagi
bibirnya kaku, dingin dan semu..
tapi lantunkan lagu cinta.

Tuhanku, adakah seseorang yang mampu menopang berat deritanya ?
Tuhanku, kirimlah seseorang untuknya.

Menaiki tangga mimpi
mengambil tiap lagu-lagu di langit
ingin temukan kedamaian..

mengais-ngais mimpi dari jalanan, yang kadang terbuang oleh orang yang menaiki mobil mewah.

semburat senyum tipis dari wajahnya
menyimpan keluguan misteri mimpi
yang akan terungkap nanti.

kamu, jangan berhenti bermimpi
aku akan selalu memberimu permata
yang menjadi doa pemimpin langkahmu.

Tuhan, walau semenit jadikanlah Ia orang paling bahagia sedunia.

puisi terakhirku malam ini


angin kau datang dari sosok yang berbeda malam ini
wajahmu cantik dang menggairahkan
hey kau janganlah membisik telingaku
rasanya aku gelih mendnarmu

angi..........
malam ini aku meratapi kesalahanku
yang sering menghantuiku ktika aku tertidur pulas
jika bsok aku tiada..........

aku mohon kepada engkau
agar engkau nyayikan sajak-sajakku
puisi ini aku ciptakan dalam ruang yang sempit
di mana aku gerah dengan suasana itu

angin kau seksi malam ini membuat aku bergairah di buatmu

by(amar)

aku lahir di bulukumba tgl-8-september 1991
aku anak pertama dari 3 bersaudara
ayahku bernama
marzuki
dan ibu tercinta
juarani
adik
maulana
dan almunawara

akulahir di kota yang penuh dengan pertanyaan
yaitu di kota penyair bulukumba tercinta
sala satu kabupaten yang ada di sulawesi selatan.....

hari-hariku di sana
belajar
bersyair
dan membuat puisi

aku hanya penyair bodoh


dik aku hanya penyair bodoh
yang hanya dapat menorehkan tintah hitam di atas kertas yang berkabut
akau tak tau apa-apa dik tentang syair.....
dik jika boleh izinkanlah aku merangkaikanmu kata-kata bodoh

dik jika hari esok aku tak bisa lagi merangki kata-kata bodoh
izinkanlah aku terbujur di pelukanmu....

surat dari penyair muda


aku kini hadir
dari malam yang bersimbah darah
menetes dari goresan tubuhku.
aku terbujur kaku saat ini


adakah yang ingin mengobati luka perihku ini
dari sayatan pisau-pisau tajam
janganlah engkau bersembunyi di labalik rumput bambu itu
karna aku melihatmu

sekarng goresan itu masi berbekas
menyimpan kenagan yang kejam
tapi aku tak putus asa aku akan tetap mencarimu
tunggu aku di sisi bumi ini
aku akan kesana membalaskan dendam penyair itu